KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI MASSA


Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.

Komunikasi massa, yakni jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim baik melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (mengutip Jalaluddin Rahmat).

Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antar personal dan kelompok, baik dalam proses maupun dalam hal sifat-sifat komponennya. Karakteristik komunikasi massa adalah perwujudan dari kelebihan dan kekurangannya yang meliputi:

1. Komunikator (pemberi pesan)terlembagakan karena dalam menyampaikan pesannya, komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang ada pada lembaga media massa yang bersangkutan.
2. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan pada sebanyak-banyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu; isi pesannya pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan.
3. Komunikannya (penerima pesan) bersifat anonim dan heterogen karena komunikator tidak mengenal komunikannya yang berjumlah relatif banyak dan tersebar serta memiliki berbagai perbedaan (heterogen), seperti perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.
4. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama dapat diterima dalam waktu yang sama oleh sejumlah besar komunikan yang tersebar.
5. Komunikasi massa lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab. Namun, yang terpenting adalah pesan perlu disusun secara berstruktur dan mengikuti sistematika tertentu agar dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.
6. Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga feedback-nya bersifat tertunda (delayed).

Masalah-masalah dalam komunikasi massa

1. Hambatan pada komunikasi massa relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen-komponen komunikasi yang terlibat dalam proses komunikasi massa. Hambatan komunikasi massa yang berupa hambatan psikologis mencakup kepentingan, prasangka dan motivasi.

2. Keragaman etnik dan budaya, ratusan bahasa yang hidup dan berkembang di Indonesia, serta dua ratus dua puluh juta penduduk merupakan aset bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya.


Fungsi Komunikasi Massa secara Umum

Fungsi komunikasi massa atau fungsi dari media massa dilihat dari perspektif secara universal (umum) yang meliputi fungsi memberi informasi; memberi pendidikan, memberi hiburan dan memengaruhi dan terakhir seringkali dianggap sebagai fungsi kontrol sosial.

Efek Komunikasi Massa terhadap Khalayak

Komunikasi merupakan suatu kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi, untuk mengetahui secara jelas tentang kekuatan sosial yang dimiliki oleh media massa dan hasil yang dicapainya dalam menggerakkan proses sosial tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian terhadap hasil atau efek yang dicapai oleh pernyataan manusia yang telah dilakukan melalui berbagai media massa. Pengkajian hasil proses sosial tersebut dapat melalui metode yang bersifat analisis psikologi sosial. Sebagai akibat dari suatu proses komunikasi, efek atau akibat dapat menerpa seseorang baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. efek nyata adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa media massa. Setidaknya ada lima jenis efek atas kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu (1) efek ekonomis; (2) efek sosial; (3) efek pada penjadwalan kegiatan; (4) efek penyaluran/penghilangan perasaan tertentu, dan (5) efek dan perasaan orang terhadap media

Efek Pesan Media Massa terhadap Khalayak

Efek pesan media massa terhadap khalayak dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral.
1. Efek kognitif adalah perubahan yang terjadi pada khalayak dari tidak tahu menjadi tahu.
2. Efek afektif, yaitu suatu perubahan yang terjadi yang meliputi perasaan senang, iba, sedih, gembira dan seterusnya,
3. efek behavioral adalah perubahan perilaku pada khalayak yang berupa tindakan atau gerakan yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.

Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan proses mental. Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Oleh karena itu psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior)

Psikologi massa/perilaku kolektif merupakan bagian dari psikologi sosial yg mempelajari teori dan konsep-konsep mengenai kelompok dan kaitannya dengan perilaku untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dgn kelompok dengan menggunakan metode dan teori-teori psikologi.

Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya, institusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan ada juga tindakan yang tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).

Perilaku kolektif yang berupa gerakan sosial, seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak terstruktur, ambigious (membingungkan), dan tidak stabil.

Kondisi-Kondisi Pembentuk Perilaku Massa

identifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif , diantaranya:

1. beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti:pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst
2. munculnya ketegangan dalam masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya: antar pendukung kontestan pilkada. Antar pendukung klub sepakbola.
3. ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan,
4. adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst
5. akibat lembaga/badan yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.

Bentuk- Bentuk Perilaku Kolektif

A. Crowd (kerumunan)

Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:

1. Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
2. Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
3. Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ceramah
4. Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu
5. Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan
6. Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh kesamaan ideologi

B. Mob

Adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional yang cenderung melakukan kekerasan/penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.

C. Panic
Adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isue tsunami, banjur.

D. Rumor
Adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif. Media yang digunakan umumnya adalah telepon.

E. Opini public
Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undang-undang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam masyarakat.

F. Propaganda
Adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok (crowds).Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan proraganda ini.
Propaganda Sebagai Kegiatan Komunikasi.
Propaganda adalah suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan secara seksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari penerima/komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator.
Propaganda terbagai dalam beberapa jenis
1. propaganda agitasi (agitprop) bertujuan agar komunikan bersedia memberikan partisipasi aktif bagi tujuan yang langsung, turut peran serta dalam usaha mewujudkan cita-cita.
2. propaganda vertikal dengan melalui media massa
3. propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi dibanding komunikasi massa.
4. propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.

Metoda propaganda
Metoda Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kekhawatiran bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
Metoda Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
Metoda pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebar luaskan pesan serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator
Contoh teknik-teknik propaganda
- Pemberian julukan adalah penggunaan julukan untuk menjatuhkan seseorang, istilah, atau ideologi dengan memberinya arti negatif.
Cap Teroris pada organisasi/jamaah tertentu. (Berakibat jamaah tersebut ditangkap karena dituduh bagian dari terorisme dan dimusuhi oleh masyarakat)
- Teknik transfer adalah suatu teknik propaganda dimana orang, produk, atau organisasi diasosiasikan dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas baik/ buruk.
Sampoerna Hijau, enaknya rame-rame (baca: rokok diasosiasikan dengan persahabatan)
- Penyamarataan adalah teknik dimana sebuah ide, misi, atau produk diasosiasikan dengan hal baik seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi.
Marlboro citarasa Amerika sejati
- teknik propaganda yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya rendah hati dan empati dengan penduduk pada umumnya.
Cara ini banyak digunakan untuk kampanye untuk memperoleh kekuasaan politik (kursi presiden, bupati, pemerintah daerah). Biasanya acara telah dirancang sedemikian rupa saat individu yang dicalonkan lewat, maka ia akan mencium bayi, bersalaman dengan orang biasa, hingga memeluk orang papa.
Kesaksian (testimonial) adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dimana ditampilkan seseorang yang untuk bersaksi dengan tujuan mempromosikan produk tertentu, terkadang dalam kesaksiannya orang yang sama menjelek-jelekkan produk yang lain.
Retorika


Retorika adalah suatu seni berbicara yang memiliki daya persuasi yang sangat tinggi, dengan menggunakan bahasa lisan yang indah (irama, mimik, dan intonasi suara) untuk mempengaruhi orang lain/khalayak banyak.

Awalnya sering digunakan dalam perdebatan di ruang pengadilan, atau perdebatan-perdebatan antar personal. Bahkan ada juga yang berpendapat retorika sebagai pers yang tidak tertulis, tetapi dipidatokan sebagai media propaganda untuk membentuk pendapat umum

Secara alamiah, setiap orang mampu berbicara. Berbicara sudah merupakan aktivitas rutin kita sehari-hari. Namun demikian, sebagaimana telah diungkapkan tadi, berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) kita di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, kita mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika.

JENIS-JENIS ORASI/PIDATO

Berdasarkan pada ada tidaknya persiapan, sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, kita dapat membagi jenis pidato kedalam empat macam, yaitu: impromtu, manuskrip, memoriter, dan ekstempore.

impromtu adalah orasi yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Apabila Anda menghadiri sebuah acara pertemuan, tiba-tiba Anda dipanggil untuk menyampaikan orasi, maka orasi yang anda lakukan disebut impromtu.

Manuskrip adalah orasi dengan naskah. orator membacakan naskah dari awal sampai akhir. Di sini lebih tepat jika kita menyebutnya ”membacakan orasi” dan bukan “menyampaikan orasi”. orasi manuskrip perlu dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan.

Memoriter adalah orasi yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata, Pada orasi jenis ini, yang penting Anda memiliki kemampuan menghapalkan teks dan mengingat kata-kata yang ada di dalamnya dengan baik. Keuntungannya (jika hapal), orasi anda akan lancar, tetapi kerugiannya anda akan berorasi secara datar dan monoton, sehingga tidak akan mampu menarik perhatian hadirin.

Ekstempore adalah orasi yang paling baik dan paling sering digunakan oleh orator yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan orasi jenis ini, orator hanya menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-pokok bahasan penunjang (supporting points) saja.

0 komentar